_Iman adalah dasar,
Pengetahuan adalah kunci.

Coba kosongkan semua pengetahuan Anda, seketika itu juga Anda akan kembali menjadi seorang bayi. Yang tidak tahu apa-apa: apa ini, bagaimana ini, untuk apa ini. Dan seterusnya.

Seorang bayi, jika Anda berikan puluhan lembar uang, ia akan menjadikannya mainan. Mengapa? Sebab ia tidak memiliki pengetahuan mengenai apa itu dan untuk apa uang tersebut.

Hidup tidak melulu uang. Punya banyak uang tapi minim pengetahuan, maka uang hanya menjadi simbol kekayaan tanpa dampak dan produktivitas.

***
Anda sedang sekarat di rumah dan hari ini adalah hari Minggu, akhirnya Anda tidak pergi ibadah di gedung gereja. Dengan demikian ini, apakah Anda kekurangan Iman?

Seperti saat ini, sedang mewabah virus corona, tidak terkecuali di lingkungan gereja Anda. Pendeta di gereja Anda mengkampanyekan ibadah tetap harus dilaksanakan walau bagaimanapun juga. Bahwa tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk untuk menyelamatkan Anda.

Sahabat, virus tidak memilih mana orang yang sungguh-sungguh beriman dan mana yang bukan. Ini bukan cara kerja Iman. Taat beribadah harus berbanding lurus dengan pengetahuan. Jangan asal tabrak. Itu namanya ketaatan buta.

Apakah pendeta di gereja Anda yang menginstruksikan untuk tetap ibadah di gedung gereja di situasi sulit seperti ini punya iman yang kuat? BELUM TENTU!

Apakah tidak punya pengetahuan yang cukup untuk menunjukkan tingkat kepercayaan kepada Tuhan? BISA JADI!

Takut akan Allah membawa hikmat. Ada dalam Alkitab:

Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian” (Amsal 9:10).

Virus corona ini sangat berbahaya. Kalau sekarang posisi Anda sedang di daerah pedalaman yang jauh dari kota, ibadah di perbolehkan.

Kalau Anda sedang berada di kota besar misalnya, Makassar, diimbau untuk ibadah di rumah masing-masing. Karena penyebaran virus ini sangat masif, maka ditetapkanlah Social distancing.

Social distancing menjadi sebuah jalan yang telah direkomendasikan oleh para ahli kesehatan untuk memperlambat penyebaran penyakit menular.

Maka, berkumpul dalam jumlah banyak termasuk beribadah untuk sementara dibatasi. Ngotot beribadah ditengah situasi seperti ini bukan cara kerja iman, tetapi itu bentuk keangkuhan iman.

Apakah dengan demikian (tidak beribadah di gedung gereja) menunjukan bahwa kita lebih takut wabah daripada takut kepada Tuhan? Tunggu dulu!

Bagaimana jika si A dalam keadaan terinfeksi lalu pergi beribadah dengan dasar lebih takut kepada Tuhan, membuat lebih banyak orang terjangkit? Fakta membuktikan bahwa proses penyebaran virus corana lebih masif ditengah perkumpulan manusia.

Takut akan Tuhan ialah keadaan dimana seorang hamba menaruh rasa hormat sepenuh-penuhnya dihadapan Tuhan: sikap taat dan tunduk kepada kehendak Tuhan: dan pasrah. Sadar bahwa langkah kaki kita sudah tidak se-ringan angin; berat berayun, lambat melangkah dan pijakan tampak rapuh. Pasrah adalah kesadaran untuk meletakkan segala sesuatu di pundak Tuhan; mengizinkan Tuhan melakukan kehendak-Nya. Semoga, hari-hari yang buruk ini segera berlalu.

Adalah bentuk keangkuhan iman jika Anda ngotot untuk beribadah di gedung gereja. Anda tidak menjadi anak Tuhan yang koperatif. Bagaimana jika Anda yang sedang sakit? Anda akan menjadi bencana bagi umat yang lain dalam ketaatan buta. Beriman itu tidak seperti orang ngawur.

***
Seseorang yang banyak bertindak dan membaca, akan banyak melihat dan mengetahui segala sesuatunya.

Stay safe everyone 🙏

Bung Jhon

Author Bung Jhon

Saya adalah yang paling tahu siapa saya bahwa saya banyak tidak tahu. Sepanjang hidup, saya senang berfikir dan berefleksi di samping membaca. Anda tahu? saya menulis kemarin, minggu lalu, sebulan yang lalu dan setahun yang lalu; Saya baca hari ini: kini, saat ini, sekarang dan saya malu sekali. Saya malu karena tulisan saya datar, dan dangkal sekali maknanya. Saya tersadar: Bahwa menulis adalah seni mengungkapkan kebodohan.

More posts by Bung Jhon

Leave a Reply