Hidup, berhubungan dengan keberadaan dan kebagaimanaan.
Keberadaan dalam suatu kesempatan dapat disebut sebagai eksistensi. Eksistensi bergantung pada kenyataan, atau disebut memiliki eksistensi karena barang sesuatu bersifat nyata. Lalu, apakah yang dimaksud dengan nyata?
Saya ada karena diri sendiri dan orang lain. Untuk mengaktual, saya butuh peng “ada” yakni yang lain dan “ada” karena diri sendiri.
**”
Kebagaimanaan adalah esensi.
Apa itu esensi berkaitan dengan yang substansi dan bergantung pada “yang ada” tetapi tidak bergantung pada “yang nyata.” (Penjelasan lebih ringkas semoga hadir dikemudian hari)
Hidup sebagaimana demikian itu, kita harus mengupayakan tidak hanya untuk eksis, tetapi juga meng-esensi dalam segala sesuatu sepanjang hidup. Yang saya maksudkan meng-esensi adalah hidup dengan kualitas-kualitas tertentu, terutama kualitas dalam sifat sejati sebagai manusia: rasa cinta, welas asih & kepedulian.
Bersambung..