Saat ini ide konten video menarik menjadi penting dimanfaatkan pemilik blog untuk meningkatkan personal branding.

Setiap saat adalah waktu yang tepat untuk menyeruput kopi. Bahkan saat ketika harapan berubah menjadi keputusasaan. Semua orang punya banyak cara untuk bangkit dan maju satu dua langkah sedapat-dapatnya. Menyeduh kopi bagi pencintanya adalah keniscayaan. Cara mereka survival dan melangkah sejauh-jauhnya dan tetap terarah, meninggalkan jejak harapan yang teraniyaya (putus asa).

 

Pencinta kopi adalah pecinta kejujuran. Dan kopi sungguh sangat jujur. Dialah kepolosan itu, yang tak suka tampil manis, apalagi berkamuflase untuk berpura-pura manis. Itulah mengapa ia dicintai. Jadi yang bukan pecinta kopi adalah yang tidak mencintai kejujuran. Hehehehe

Kopi; pahit, pekat dan gelap. Pahit, identik dengan kesukaran dan kesusahan. Pekat, takubahnya adalah keadaan yang tetap (pikiran, kemauan). Gelap, ini semacam kericuhan yang keadaannya sulit mencari jalan pemecahan. Setiap saat, aroma kopi selalu sehakekatnya. Dan pencita kopi perlu menghirup aromanya, menyesap dan menikmati setiap rasa yang ditawarkan dengan jujur dan setulus-tulusnya, Itulah langkah awal menjadi kawan berpikirnya.

Kawan berfikir itu proses kerja otak untuk bersekutu dengan “sesuatu” yang dianggap mengispirasi yang mendorong orang untuk melangkah sebaik-baiknya. Hidup ini, suatu saat akan terasa pahit, langkah pun membeku dan pandangan tanpa setitik cahayapun. Dan kita hanya perlu berkawan dengan mereka. Perjalanan panjang ini, pengalaman manis menjadi butiran-butiran cahaya yang menyempurnakan kopi. Sempurnalah Kopi.

Suatu waktu kopi yang diteguk akan terasa sangat pahit sehakekatnya; pahit, pekat dan gelap.  Pada saat itu, taburi dengan pengalaman yang manis, pengalaman yg ada titik terangnya. Senikmat-nikmatnya kopi adalah kopi yang diseruput karena keberadaan yang ada.

Ingat! Tutup hari ini dengan secangkir kopi.